Like facebook kami

Friday 31 July 2015

Wirausaha berantai

Seorang wirausaha pasti ingin mempertahankan usahanya dengan berbagai cara mulai dari memasang iklan, memberikan diskon, menciptakan hal unik, memberikan pelayanan extra dll. Ya memang benar mempertahankan usaha tidaklah semudah membuka usaha. Sesederhana apapun usaha Anda pasti menemui kesulitan untuk mempertahankannya.

Saya dulu pernah mencoba membuka usaha aksesories dari flanel dengan modal 15.000 karena waktu itu sedang dalam krisis keuangan. Dengan uang 15.000 itu saya membeli berbagai bahan dan peralatan yang diperlukan. Saya membuat pita,bando,bros dll yang kemudian saya jual di sekolah SD dekat dengan rumah. Dalam waktu seminggu modal 15.000 menjadi 100.000. Hal itu saya tekuni sampai berjalan hampir sebulan. Namun karena saya hanya menjual di sekolah SD di desa saya dan hanya aksesories yang saya jual, lama kelamaan aksesories flanel saya tidak laku sehingga saya tidak memiliki pendapatan lagi.

Dari pengalaman saya itu dapat kita pelajari bahwa fokus pada sebuah usaha saja tidak cukup, apalagi kita tidak punya ide-de kreatif untuk mengembangkan usaha yang masih sederhana itu. Ada pepatah yang mengatakan "Sedia payung sebelum hujan". Maksudnya fokus pada satu usaha agar usaha tersebut berkembang pesat memang bagus namun kita juga harus mencoba usaha lain sehingga nantinya jika usaha sederhana yang mau kita kembangkan itu ternyata tidak membawa keuntungan maka kita dapat beralih ke usaha kita lainnya. Atau jika keuntungan yang kita dapat dari usaha 1 ternyata kurang, kita dapat mengandalkan keuntungan dari usaha ke 2. Saya menyebutnya wirausaha berantai.

Saya memiliki teman yang bernama Diana dengan berbagai usaha yang dijalankannya. Ia seorang ibu rumah tangga modern yang pandai memanfaatkan peluang usaha. Awal saya kenal, saya hanya tahu kalau ia menjual aksesories online dan offline. Lalu beberapa lama saya mengenalnya saya mulai tahu beberapa usaha yang ia jalankan. Mulai dari berjualan pulsa, aksesories, jilbab, mukenah, kue lebaran, dan berbagai jenis barang. Bak toko online yang menyediakan berbagai barang yang kita butuhkan. Bahkan bukan hanya berjualan berbagai macam barang, ia juga bersedia mengajar komputer dan melayani pengetikan.  Ia pandai beradaptasi dengan tren atau musim. Ia menjual barang-barang yang bukan hanya di inginkan namun juga dibutuhkan orang-orang. Ia tidak mengambil keuntungan banyak dari berbagai barang atau berbagai usaha yang ia jalankan namun menghasilkan keuntungan yang lebih banyak.

Dari pengalaman teman saya itu dapat kita petik banyak pelajaran.

1. Fokus pada 1 usaha memang akan membuat Anda lebih mudah mengembangkan usaha Anda namun jika usaha yang Anda fokuskan mengalami penurunan atau bahkan gulung tikar maka tidak ada penghasilan yang Anda peroleh.

2. Lebih baik mengambil keuntungan sedikit dari banyak usaha yang kita jalankan daripada mengambil keuntungan banyak dari 1 usaha karena jika mengambil keuntungan banyak dari satu usaha maka akan membuat harga penjualan kita tinggi. Jika kita menjual dengan harga tinggi, siapa yang mau beli? kecuali kita meminimalis modal. hehe
Berbeda dengan mengambil keuntungan sedikit dari setiap usaha yang kita jalankan, kan ada pepatah bilang sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sedikit keuntungan yang kita ambil dari setiap usaha, jika usaha kita ada 5 maka sama saja kita mengambil keuntungan banyak dari 1 usaha.

3. Menjadi seorang wirausaha berantai harus pandai mengambil setiap peluang usaha yang ada. Setiap ada peluang usaha yang ditawarkan kepada kita atau yang sengaja/tidak sengaja kita lihat maka segera ambil peluang tersebut tetapi dengan memperhitungkan untung ruginya juga ya.

4. Menjadi seorang wirausaha harus pandai beradaptasi dengan perubahan tren/musim. Seorang wirausaha yang hanya bertahan dengan 1 usaha yang pada kenyataannya 1 usaha yang ia jalankan itu sudah ketinggalan tren maka ia akan mengalami kebangkrutan kecuali ia dapat mengembangkan usahanya dengan berbagai variasi yang membuat orang-orang tertarik.

5. Wanita atau  ibu rumah tangga memang memiliki kewajiban atas urusan rumah tangganya sehingga untuk bekerja di luar rumah akan mengganggu tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Namun jika menjadi seorang ibu rumah tangga yag merangkap sebagai wirausaha berantai bukan saja dapat menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga, membantu suami memenuhi kebutuhan juga dapat menjadi inspirasi wanita single atau ibu rumah tangga lainnya.

6. Fisik bukanlah halangan untuk dapat menjadi seorang wirausaha. Wanita atau pria, kurus atau gendut, jelek atau rupawan bukanlah alasan untuk tidak dapat memulai usaha dan menjadi seorang wirausaha sukses. Dont judge the book by cover ^^

7. Usaha yang kecil belum tentu menghasilkan keuntungan yang kecil jika kita memiliki lebih dari satu usaha.

8. Mencegah itu lebih baik daripada mengobati bukan? Jika kita memiliki usaha lain maka jikalau usaha 1 kita kurang menguntungkan maka kita masih bisa mendapatkan keuntungan dari usaha kita lainnya.

9. Let it flow. Mengalirlah seperti air, jangan takut mengambil setiap peluang yang ada tetapi juga jangan ceroboh memanfaatkan peluang tersebut.

10. Jangan lupa berdoa dan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Sekian terima kasih ^_^


Salam sukses Klenting Kuning (Ayu Rahayu)

*Mohon maaf jika ada kata-kata yang salah, penulis juga manusia. hehe

Wednesday 29 July 2015

Nilai barang lebih penting daripada harga murah

Pada umumnya wirausahawan lebih fokus dalam persiangan harga yang dapat menghasilkan banyak keuntungan. Pada akhirnya hal tersebut bukan menghasilkan banyak keuntungan melainkan kerugian. Mengapa begitu? bukankah harga hal yang penting dalam sebuah usaha? bukankah jika salah menentukan harga mempengaruhi omset penjualan?
Ya semua itu memang benar, harga juga menentukan omset penjualan namun jika kita lebih mengutamakan nilai dari barang tersebut maka omset penjualan dan keuntungan akan lebih banyak kita dapatkan. 

Contoh 1 :

A menjual pulsa dan hanya melayani pembelian pulsa mulai dari jam 7 pagi hingga 9malam. Untuk pulsa 5000, A menjualnya dengan harga 6000. Proses masuknya pulsa juga terbilang agak lama. Lalu pada pukul 11 malam Abib ingin menghubungi keluarganya karena ada sesuatu hal yang penting, namun pulsa Abib habis dan membutuhkan pulsa saat itu juga. Ia ingin membeli di A namun couter pulsa A sudah tutup dan tidak melayani pembelian diatas jam 9 malam. Abib pun mencari counter pulsa yang lain.

Berbeda dengan si B. B menjual pulsa 5000 dengan harga 7000 namun counter pulsanya buka 24 jam. Ia memperkerjakan pegawainya dengan 2 sift sehingga dapat melayani pembelian pulsa 24 jam. Meskipun harga pulsa B mahal, namun proses masuknya pulsa tergolong lebih cepat dibanding A. Apalagi B dapat melayani pembelian pulsa 24 jam yang sangat membantu orang-orang yang membutuhkan pulsa di waktu yang mendadak.

Seseorang akan lebih cenderung membeli pada usaha yang memberikan pelayanan lebih baik meskipun mematok harga mahal.

Contoh 2 :

Toko A menjual berbagai macam benda unik yang tidak dijual di toko-toko lainnya. Toko A menjualnya dengan harga yang cukup terjangkau. Barang-barang yang dijual A sangat menarik dan menjadi satu-satunya toko unik yanga ada di daerah tersebut. Toko A memang menarik minat orang-orang sekitar, namun kebanyakan dari orang tersebut hanya ingin tahu apa kegunaan barang yang A jual. Atau beberapa membelinaya untuk dijadikan koleksi.

Toko B menjual barang kebutuhan masyarakat yang sudah umum diketahui oleh masyarakat. Toko B juga menjualnya dengan harga tinggi. Namun toko B lebih banyak didatangi pembeli dibanding toko A. Anda tau kenapa? karena masyarakt cenderung membeli barang-barang yang memiliki nilai atau yang dibutuhkan.

Unik dan lain daripada yang lain tidak menentukan suksesnya sebuah usaha. Namun menjual sesuatu yang bernilai bukan hanya membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya namun masyarakat akan dengan senang hati membayarnya meskipun dengan harga lebih tinggi. 



Contoh 3 :

Restoran makanan A menyajikan berbagai makanan sehat dengan harga terjangkau. Makanan yang disajikan enak dan bergizi namun pelayanannya kurang memuaskan. Pembeli harus menunggu agak lama, pelayan kurang ramah dan terkadang malah terlihat judes. Hal ini membuat makanan yang sebenarnya di sukai orang-orang menjadi kurang diminati,

Restoran makanan B juga menyajikan makanan sehat namun dengan harga lebih mahal dibanding restoran A. Namun orang-orang lebih berminat datang ke restoran B karena pelayannya ramah,cepat tanggap, tidak membuat pembeli menunggu terlalu lama.


Makanan yang enak saja tidak cukup untuk mendatangkan pembeli dan memperahankan pelanggan, namun pelayanan yang baik juga akan mempengaruhi omset penjualan.


By Klenting Kuning (Ayu Rahayu)




Tuesday 28 July 2015

Menentukan harga sangat penting!

Dalam berwirausaha tentunya kita mematok harga pada barang/jasa yang kita tawarkan. Kelihatannya harga adalah hal sepele yang seringkali tidak begitu menjadi fokus bagi para wirausaha. Padahal harga juga menentukan berjalan lancarnya bisnis kita atau terpuruknya bisnis kita. Pemberian harga yang salah dapat menyebabkan kerugian atau bahkan kebangkrutan pada usaha kita.
Berikut ini ada 3 faktor yang harus kita pahami sebelum kita menentukan harga :

1.Menentukan harga berdasarkan harga kompetisi

Sebagian besar para wirausahawan terutama yang baru terjun di dunia wirausaha sering sembarangan menentukan harga. Kita cenderung menentukan harga yang rendah dengan alasan agar bisa bersaing dengan para pengusaha yang mematok dengan harga tinggi. Hal itu memang menarik para pembeli namun tak sedikit pula yang menganggap bahwa usaha kita memiliki kualitas dibawahnya. 
Misalkan si A yang sudah berdiri cukup lama menjual barang produksinya dengan harga 100.000, karena kita ingin para pembeli lebih tertarik membeli barang di toko kita maka kita menjual barang produksi kita yang jenisnya sama dengan harga 80.000. Beberapa orang memang tertarik dengan harga yang lebih murah namun tak sedikit pula yang berfikir bahwa barang produksi kita kualitasnya lebih rendah di banding si A karena barang kita dijual lebih murah. Menjual dengan harga yang terlalu rendah juga dapat menyebabkan usaha kita gulung tikar. Memang ada benarnya juga "Kualitas mempengaruhi harga" namun ada juga yang kualitasnya sama bagusnya namun hanya mengambil sedikit keuntungan sehingga tidak mematok harga tinggi. 
Namun jika menjual dengan harga lebih mahal maka juga akan menyebabkan pembeli lebih memilih yang memasang harga lebih murah. Hal tersebut membuat usaha kita tidak banyak mendapatkan pemasukan keuangan.

Penentuan harga kompetisi bisa dilakukan jika Anda bisa menghasilkan produk atau service dengan harga serendah-rendahnya dan sudah bisa menutup biaya produksi - Ebong Eka

2. Menentukan harga berdasarkan harga produksi

Menentukan harga berdasarkan ongkos produksi dan jasa adalah yang umum dilakukan oleh para wirausahawan. Dari total biaya bahan dan jasa mereka mennetukan harga yang layak pada barang yang mereka produksi. Namun hal itu tidak begitu efektif, jika kita menjual barang berpatok pada ongkos produksi yang kita keluarkan tanpa melihat harga yang dipatok oleh pesaing kita maka kita barang produksi kita kan kalah laku dengan pesaing. Mungkin saja pesaing kita mematok harga barang lebih rendah namun dengan kualitas sama seperti barang yang kita produksi. Itulah kelemahannya jika kita tidak benar-benar menghitung biaya produksi,tenaga dan waktu yang diperlukan dan hanya sekedar memberikan patokan harga dari total biaya produksi yang awut-awutan. 

Minimaliskan biaya dan tenaga produksi kemudian hitunglah benar-benar biaya,tenaga,waktu dan ongkos promosi sehingga dapat menghitung berapa presentase keuntungan yang layak kita dapatkan.

3. Menentukan harga berdasarkan nilai barang

Orang pada umumnya membeli barang yang mereka butuhkan. Mereka bersedia menghabiskan uang mereka untuk barang-barang yang dapat menyelesaikan masalah mereka. Jika kita berfikir bagaimana barang/jasa yang kita jual dapat membantu menyelesaikan masalah mereka maka mereka akan dengan senang hati membayar barang/jasa anda. Penentuan harga berdasarkan nilai adalah strategi penentuan harga yang di dasarkan pada pertimbangan akan nilai yang diterima oleh pelanggan dengan membeli barang tersebut.

Dengan menentukan harga berdasarkan nilai maka Anda mematok harga lebih tinggi karena memiliki nilai yang tidak dimiliki oleh pesaing Anda. Dibanding dengan menentukan harga berdasarkan ongkos produksi yang harga penjualan hanya dapat ditentukan melalui total biaya produksi dan bandingkan pula jika Anda menentukan harga berdasarkan harga pesaing yang memaksa Anda menaikkan/menurunkan harga agar dapat bersaing dengan pesaing Anda. 


Sekian terima kasih ^_^

By Klenting Kuning (Ayu Rahayu)

Sunday 26 July 2015

Ragu untuk berwirausaha?

Setiap orang ingin memiliki pengahasilan yang lebih. Bagi yang belum memiliki pekerjaan pastinya ingin segera mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang dapat mencukupi kebutuhan hidup. Bahkan yang sudha bekerja pun masih ingin menambah penghasilan mereka dengan mencoba berwirausaha.
Berbagai ide usaha sudah berterbangan di dalam otak namun banyak keraguan, kecemasan dan ketakutan untuk mulai berwirausaha sehingga rencana yang sudah disusun hanya menjadi sebuah coretan saja. Banyak hal yang membuat ragu untuk memulai usaha, mulai dari berfikir wirausaha itu sulit, tidak punya waktu, keluarga tidak setuju, modal tidak ada, nanti rugi besar dan lain sebagainya.
Coba kita bahas masalah itu satu per satu.

1. Memulai bisnis susah?

Pada kenyataannya memulai bisnis lebih mudah dibanding mempertahankannya. Banyak orang berfikir memulai usaha itu harus memiliki keahlian tersendiri sehingga membuat kita ragu untuk memulai berwirausaha karena merasa tidak memiliki keahlian di bidang perdagangan/wirausaha.

Saya hanyalah lulusan SMK jurusan administrasi yang beberapa kali mengalami situasi kurang baik saat bekerja sebagai bawahan. Seperti pada artikel saya sebelumnya, setelah lulus SMK saya bekerja sebagai sales peralatan rumah tangga. Saat awal bekerja saya tidak mengerti bagaimana bisa saya melamar pada lowongan pekerjaan sebagai administrasi tetapi saya ditempatkan di lapangan. Karena ketidakmengertian atau mungkin ketidakpintaran saya sehingga saya jalani saja pekerjaan itu selama 9bulan berharap suatu saat nanti pekerjaan sebagai sales ini dapat menjadikan saya kaya. hehe
Dan ternyata 9bulan saya menjadi sales saya tidak menghasilkan banyak uang tetapi menghabiskan banyak uang. heh
e lagi

Setelah itu saya bekerja di counter service hp sebagai pegawai tunggal yang mengerjakan semuanya sendiri mulai dari membersihkan counter,melayani service hp,melayani pembelian aksesories hp dan masih banyak lagi. Dengan gaji 500.000 setiap bulannya uang tersebut saya gunakan membeli berbagai kebutuhan saya. Belum terfikir bagaimana jika suatu saat saya dipecat atau saya tidak betah lagi bekerja di counter. Hingga bos atau pemilik counter menawarkan pekerjaan tambahan yaitu menjualkan aksesories hp miliknya dengan sistem bagi hasil. Tanpa berfikir panjang saya langsung membeli etalase ukuran 1meter yang kemudian saya letakkan di depan rumah.

2. Tidak punya waktu?

Waktu seringkali menjadi kendala atau alasan untuk tidak segera memulai usaha kita. Selain karena kita harus mengerjakan pekerjaan utama kita, kita juga memiliki pekerjaan rumah yang tidak dapat ditinggal, Seperti halnya saya, pagi dan malam saya harus pergi bekerja ke counter sehingga saya hanya memiliki waktu siang untuk berdagang di rumah. Penghasilan dari berdagang pun tidak banyak, kemudian saya memiliki ide untuk menitipkan dagangan saya itu disaudara saya dengan sistem bagi hasil juga. Jadi keuntungan dari berjualan dibagi 3 dengan bos 40%. saya 40%, saudara 20%.

3. Keluarga tidak setuju?

Restu dari keluarga terutama orang tua sangatlah penting bagi kita, tidak sedikit yang meninggalkan mimpinya karena tidak mendapatkan izin dari orang tua. Ada yang bilang takut kualat sama orang tua hingga takut bisnisnya tidak berjalan lancar. Kalau sudah begitu bagaimana kita bisa memulai usaha?
Sebelum memulai usaha biasanya kita siapkan rencana,catatan anggaran,perhitungan untung dan rugi dan bagaimana kita memasarkannya. Kalau semua iu kita jelaskan ke keluarga mungkin tidak akan banyak dipahami. Jadi carilah patner usaha/mentor/guru usaha yang memiliki pengalaman dalam berwirausaha dan sukses menjalankan bisnisnya. Jelaskan kepada keluarga jika anda memiliki patner kerja yang dapat diandalkan jadi keluarga tidak akan berfikir negatif tentang usaha anda.

4. Modal tidak ada?

Saat teman saya menanyakan lowongan kerja saya sarankan ia untuk memulai berwirausaha. Namun banyak dari mereka yang tidak berani memulai berwirausah dan beralasan tidak punya keahlian,tidak punya modal,susah karena tidak pandai berdagang, takut rugi dan banyak lagi alasan lainnya. Namun alasan tidak punya modal lah yang paling sering digunakan sehingga membuat kita tidak berani melangkah selangkah lebih maju. Padahal untuk berwirausaha tidak harus menggunakan modal besar atau bahkan bisa juga tanpa modal seperti saya contohnya. Saya menjual barang dari bos saya, sebenarnya bukan karena tidak punya modal tetapi karena ada peluang mendapatkan penghasilan lebih.

5. Takut rugi?

Rugi atau untung adalah hal umum yang terjadi dalam berbisnis, Kalau berani mendapatkan untung ya harus berani rugi. Kalau ingin tidak rugi ya membangun usaha mulai dari kecil dulu atau membangun usaha tanpa modal dulu seperti menjualkan barang milik orang lain dll.


Masih ragu untuk mulai berwirausaha?


Salam sukses 

by Klenting Kuning

Monday 20 July 2015

Tips usaha counter pulsa agar tidak gulung tikar

Berjualan pulsa memang terdengar biasa dan mungkin tidak begitu banyak menguntungkan. Kenapa dibilang kurang menguntungkan? Hal itu terjadi karena managemen keuangan yang buruk atau kurang baik.
Berjualan pulsa memang mendapatkan keuntungan 300-1000 rupiah setiap satu kali transaksi. Itupun kita membutuhkan pulsa untuk melakukan transaksi. Ada pengeluaran tak terduga seperti salah nomor, pulsa tidak masuk dll yang membuat keuntungan tipis semakin menipis. hehe
Berikut ini ada beberapa tips untuk anda yang baru memulai usaha berjualan pulsa ataupunyang sudah menjalankan namun belum mendapatkan keuntungan lebih.

1. Sediakan buku untuk pembukuan keuangan

Banyak wirausahan muda tidak menulis berapa keuntungan dan pengeluaran mereka sehingga managemen keuangan mereka kurang bagus yang menyebabkan keuntungan tidak kunjung tampak/naik. Oleh sebab itu sediakan buku untuk mencatat berapa saldo pulsa yang keluar setiap harinya, keuntungan yang diperoleh, dan pengeluaran pulsa untuk transaksi.

2. Pilih agen pulsa yang murah, transaksi cepat dan komplain segera ditanggapi

Ini adalah hal utama yang mempengaruhi bertahannya pelanggan pulsa kita. Jika kita memilih agen pulsa yang menjual pulsa dengan harga lebih mahal maka itumembuat kita menjual pulsa dengan harga mahal pula sedangkan pembeli pada umumnya memilih penjual yang menjual pulsa dengan harga terjangkau/murah. Kecepatan transaksi juga mempengaruhi hal tersebut, karena jika pulsa masuknya lama maka pembeli akan terus menerus komplain dan akhirnya jera untuk membeli pulsa di counter kita. Oleh sebab itu surveylah ke beberapa agen pulsa, lihat mana yang lebih murah dan transaksi cepat.

3. Pilih operator pulsa dengan bonusan sms melimpah

Setiap kali transaksi kita membutuhkan pulsa bukan? Oleh sebab itu pakailah operator pulsa dengan bonusan melimpah dan jarang trobel. Pakailah 2 nomor berbeda operator sehingga apabila salah satu trobel bisa kita gunakan nomor satunya.

4. Tegas kepada pembeli yang suka hutang

Inilah yang membuat beberapa counter pulsa gulung tikar. Penjual/pemilik counter merasa tidak enak jika tidak memberikan pinjaman pulsa kepada pelanggan mereka. Namun jika semua penjual seperti itu maka semua counter akan gulung tikar. hehe
Boleh saja memberikan pinjaman/hutang pulsa namun berilah tenggang waktu pembayaran misalnya dalam waktu 3hari sudah harus dilunasi. Dan jika sudah melewati masa tenggang waktu pembayaran namun belum membayar hutang juga maka jangan berikan pinjaman hutang untu kedua kalinya. Atau jika tidak ingin menanggung resiko, tegaskan kepada pembeli jika kita hanya menerima pembayaran pulsa cash.

5. Sediakan buku untuk menulis nomor

Salah nomor, pulsa tidak masuk, pulsa masuk lama, dll. Pembeli sering kali komplain tentang hal tersebut. Oleh sebab itu lebih baik sedikan buku agar pembeli menulis sendiri nomor yang akan mereka isi pulsa, Jangan mau jika disuruh menuliskan atau pembeli hanya mendiktekan nomornya karena jika pulsa tidak masuk/nomor salah maka penjuallah yang akan disalahkan. Kecuali pembeli yang memang matanya kurang awas/tidak dapat melihat jelas jadi memerlukan bantuan untuk menemukan nomor yang akan ia isi pulsa.

6. Simpan laporan pulsa sukses/gagal selama 2-3hari

Jangan hapus laporan pulsa karena tidak semua pembeli ketika pulsa tidak masuk langsung komplain, ada beberapa pembeli yang 1-2hari kemudian baru komplain sehingga membuat kita kebingungan. Mintalah web laporan ke agen pulsa/pakailah handphone yang inbox nya bisa menyimpan lebih dari 300 sms sehingga kita tidak harus langsung menghapus laporan transaksi pulsa,

7. Buat perbedaan

Pulsa sekarang ini sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat namun tak sedikit pula yang menjualnya karena tidak memerlukan modal yang besar. Jika kita hanya menjual seperti pada umumnya maka usaha kita akan biasa saja dan keuntungan juga tidak begitu banyak.
Buatlah perbedaan misalya :
a. Harga lebih murah
b. Pulsa cepat masuk
c. komplain cepat ditanggapi
d. Pulsa tidak masuk uang kembali (jika kesalahan penjual)
e. Berilah bingkisan saat lebaran, tidak harus mahal. Misalnya : kartu perdana

Sekian tips usaha ari klenting kuning. Semoga bermanfaat dan salam sukses ^_^

Friday 3 July 2015

BISNIS STIKER BERMODAL PRINTER MURAH

Hi, udah hampir seminggu gak nulis ide usaha. hehe
Hari ini aku kefikiran ide baru dari printer sederhanaku yang dulu ku beli dengan harga 800ribuan yaitu printer canon MP237. Awalnya ide beli printer muncul karena ingin buka usaha cetak foto dan fotocopy dengan modal dikit. Tapi seiring dengan berjalannya waktu mulai muncul ide-ide usaha lainnya biar printer bisa on terus dan banyak uang masuk dompet. hehe
Ya begitulah wirausaha, tidak boleh berpaku pada 1 usaha padahal dengan modal hanya printer dan laptop murah ita bisa menciptakan banyak ide usaha.

Dan khusus hari ini kita akan membahas tentang usaha stiker. Stiker bukan hanya untuk dijual di anak-anak saja loh, stiker bisa kita jual di orang-orang dewasa yang berisi gambar-gambar lucu, nasehat, ayat-ayat al-qur'an, larangan atau peringatan dan lain-lain. Dengan harga kertas stiker yang cukup terjangkau dan dengan printer andalan kita, kita mampu menghasilkan puluhan hingga ratusan rupiah per harinya. Untuk yang belum tahu bahan dan caranya, berikut ini :

Bahan dan alat :

1. Kertas stiker HVS
2. Plastik laminating
3. Gunting
4. Printer
5. Komputer

Cara :

1. Carilah gambar-gambar yang bagus dan unik di google
2. Atur gambar di photoshop
3. Cetak gambar di kertas stiker HVS
4. Tempelkan plastik laminasi agar tinta tidak luntur saat terkena air
5. Gunting gambar dan kemas

Untuk 1 lembar kertas stiker HVS dapat kita jadikan 10 atau lebih stiker, dan setiap stiker bisa kita jual dengan harga 1000-5000 rupiah tergantung harga pasaran di daerah masing-masing

Menarik bukan ^_^

Selamat mencoba

By Klenting Kuning (Ayu Rahayu)