Sejak kecil aku dimanjakan oleh orang tuaku. Aku tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan rumah dan hanya diperbolehkan belajar. Aku besar menjadi anak yang manja, berat melakukan kegiatan rumah seperti mancuci, menyapu dll. Setiap hari aku hanya belajar dan menonton televisi karena aku tidak suka bermain diluar dengan teman sebayaku. Aku lebih suka menyendiri di rumah dan melakukan hal-hal yang ku inginkan. Oleh sebab itu aku takut dengan keramaian tetapi cukup pintar dalam pelajaran sekolah.
Teman-temanku suka dekat denganku, bukan karena aku ramah tapi karena nilaiku pelajaranku diatas mereka. Jika mereka tidak butuh, aku dibully dicaci maki. "Anak tukang bakso, bongkeng, dll" itu yang selalu mereka katakan padaku. Dan hingga kini aku dewasa, aku tidak memiliki teman dekat atau yang sering disebut sahabat.
Kini aku sudah lulus SMK, aku ingin melanjutkan pendidikanku, aku ingin kuliah. Aku mencoba berbagai cara agar aku dapat kuliah dengan beasiswa tapi semua itu tidak ada hasilnya. Hingga akhirnya aku mendapatkan sebuah pekerjaan yang awalnya aku tidak tahu pasti apa. Aku ayu anak rumahan, begitu bahagia mendengar suara sorak gembira dari dalam rumah itu. Aku bertanya-tanya kenapa mereka begitu bahagia, bersemangat, bermain seperti anak Tk. Aku diajak mengucapkan zeal-zeal, aku diajak berkeliling kota, aku sangat bahagia. Aku merasa banyak teman yang menyayangiku.
Hingga 9bulan aku bekerja disana aku mulai merasa ada yang salah. Mungkin memang terlambat menyadarinya. Aku memantapkan hatiku untuk keluar dari pekerjaan itu. Pekerjaan itu adalah sales kompor dengan jenjang karir yang biasa disebut dengan MLM. Aku ayu anak rumahan, terjebak dalam keramaian yang membuatku bahagia dan tersiksa. Aku menghabiskan uang banyak untuk bisa bertahan dalam pekerjaan itu, aku mengecewakan orang tuaku. Maafkan aku.
Aku masih trauma untuk bekerja, aku takut aku tertipu lagi. Karena seperti itulah sifatku, pesimis, negatif thinking, suka cemas, takut, banyak berfikir, dan pemalas. Selama 1 bulan dirumah aku mulai bisa menghilangkan rasa trauma itu. Aku ingin bekerja lagi tapi sudah mencoba melamar kesana kemari dan tidak ada hasil Ya begitulah aku, tidak ada perusahaan/pabrik/mall yang mau menerima aku bekerja karena aku menderita rabun jauh sejak aku SD.
Kemudian Allah memberi jawaban atas doaku. Aku mendapat ide untuk membuat aksesories dari kain flanel. Aku hanya mempunyai uang 15.000. Dari uang itu aku belanjakan bahan secukupnya. Aku jual aksesories itu di SD dengan menitipkan ke keponakanku. 1minggu awalnya aku memperoleh keuntungan 100ribu. Hingga berlanjut selama 1 bulan.
Bulan ke 3 dirumah aku mendapatkan pekerjaan di counter service handphone. Aku pegawai tunggal, Aku membuka toko,melayani, menutup toko dan membersihkan toko sendiri. Bos datang hanya jika ada yang service hp atau hanya mengambil uang pemasukan. Aku bekerja dari jam 8pagi-12siang kemudian jam 5sore-9malam. Terkadang sampai jam 12 malam aku belum pulang. Gajiku 500ribu per bulan. Itu sudah cukup bagiku. Bosku baik, ia memberiku kesempatan untuk menjadi wirausaha. Aku dipinjamkan beberapa barang dicounter untuk dijual dirumahku. Inilah awalnya aku manjadi seorang wirausahawan
Aku tetap bekerja di counter tapi aku juga membuka counter dirumah. Dirumah aku menjual barang yang dipinjamkan bosku dan pulsa. Counter di rumah dijaga ibu dan adikku. Mereka yang dari awal selalu membantu usahaku. 9 bulan bekerja di counter, aku memutuskan untuk keluar karena sudah 1,5bulan gajiku tidak dibayarkan. Aku kembalikan semua barang pinjaman bosku. Aku keluar hanya dengan uang 500ribu didompet dan laptop bekas yang kubeli saaat aku masih bekerja dicounter tersebut.
Setelah itu aku mencoba mencari penghasilan dari counterku. Aku hanya tinggal melanjutkan apa yang sudah aku bangun saat aku masih bekerja dicounter. Aku menjual pulsa dan aksesories wanita yang ku beli dari pasar grosir. Aku sudah memiliki pelanggan cukup banyak karena selain aku tinggal melanjutkan yang sudah aku bangun tapi juga karena orang tuaku berjualan bakso. Jadi pembeli bakso atau pelanggan bakso juga bisa jadi pelanggan pulsaku. Menyenangkan bukan punya ayah seorang tukang bakso.
6bulan berwirausaha aku mampu membeli printer dengan uang hasil usahaku. Dengan printer itu dalam 2minggu aku mampu menghasilkan uang 400ribu. Hingga tiba-tiba laptopu rusak, aku tidak dapat lagi menjalankan usaha percetakanku. selama 6bulan aku menabung dan alhamdulillah aku bisa membeli laptop lagi. Aku ingin segera membuka usaha percetakanku lagi tapi karena sudah lama tidak dipakai jadi aku harus menservicekan dulu printerku. Kini aku punya pengahasilan dari pulsa,aksesories,printer.
Kemudian aku punya ide menambah penghasilanku, Aku coba membeli beberapa alat tulis, baju, mainan anak-anak. Tapi tidak berjalan lancar. Menjual baju tidak menjadikanku untung tapi malah rugi karena tidak laku, alat tulis dan mainan alhamdulillah laku tetapi butuh waktu lama. Setiap hai aku sellau mencari ide usaha apa yang dapat aku coba. Mulai dari membuat kue brownies, puding hingga membuat es krim aku lakuakan. Aku membuat dan menjual sendiri makanan dan itu. Dan hingga kini yang masih laku hanyalah es krim.
Lebaaran sebentar lagi, aku mencoba mencari usaha apa ya yang laku keras saat lebaran. Dan aku menemukan seseorang yang berjualan amplop lebaran. Aku memesan tidak banyak hanya 30pack. berminggu-minggu aku tunggu tetapi pesananku tidak kunjung diantar. Toba-tiba ia membatalkan pesananku dan memblokir facebookku. Aku masih ingin menjual amplop lebaran, aku mencoba mencari kertas artpaper di kotaku tapi tidak ada yang menjualnya. Akhirnya aku cetak amplop lebaran itu di kertas HVS. tampilannya tetap menarik,murah, tidak terawang dan alhamdulillah banyak pesanan.
Kini di rumah aku bukan hanya menjual pulsa tetapi juga aksesories, alat tulis, es krim, cetak foto, fotocopy, pengetikan, amplop lebaran, dan mungkin sebentar lagi aku punya ide baru lagi. aamiin. hehe
Aku Ayu Rahayu yang pendiam, pemalas, tidak suka keramaian, takut, negatif thinking, cemas berlebihan, pemarah, dan suka menyendiri BISA menjadi Ayu rahayu si penjual kompor door to door, si penjaga toko yang pulang larut malam, si pemalas yang punya banyak ide, si pendiam yang lucu, si pemarah yang rendah hati dan pengasih, si penakut yang mampu beradaptasi, si negatif thinking yang mau mencoba pekerjaan apapun, si pesimis yang pantang menyerah mencoba satu persatu usaha, dan entahlah julukan apalagi yang cocok buatku :D
Sekian terima kasih ^_^
No comments:
Post a Comment