Ada pepatah mengatakan "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya". Ungkapan itu bukan hanya sebatas pepatah tapi memang benar terjadi dikehidupan nyata. Seperti melempar batu ke orang lain tapi setelah mengenai orang lain, batu itu juga mengenai kita sendiri. :P
Hal itu terjadi pada Siti. Ia memiliki 6 saudara yang terdiri dari 3 kakak dan 3 adiknya. Ia paling gendut di antara saudara-saudaranya karena ia selalu curang saat makan. Jatah makan adiknya selalu ia ambil sebagian. Ia juga sering tidak mendengarkan perkataan orang tuanya. Ia selalu berani menentang perintah ataupun perkataan orang tuanya. Dari kecil hingga dewasa ia tak pernah mau mengalah. Ya begitulah sifatnya.
Saat umur 20 tahun Siti menikah dengan seorang laki-laki yang lebih muda darinya. Kehidupannya seperti di surga karena semua keinginannya dapat dipenuhi oleh suaminya karena suaminya menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Mereka juga tidak pernah sembahyang.Kini ia memiliki 2 orang putra dan 2 orang putri. Siti sangat menyayangi anak-anaknya. Ia berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan anak mereka. Hingga suatu hari kondisi keuangan keluarganya sedang sulit. Suaminya sulit mendapatkan pekerjaan dan uang. Siti mulai geram dengan hal tersebut. Dia menganggap suaminya malas-malasan bekerja, bahkan ia berfikir bahwa uang hasil kerja suaminya dipakai untuk selingkuh. Dari sinilah keluarga Siti semakin berantakan
Anak Siti yang pertama kini sudah bekerja dan menikah, anak ke 2 nya kini sedang mengulang sekolahnya karena sempat putus sekolah beberapa tahun, anak ke 3 dan ke 4 juga masih SD. Kebutuhan Siti dan anak-anaknya sangat banyak. Ia hanya mengandalkan uang bantuan dari pemerintah. Itupun ia masih berhutang ke tetangga dna saudara-saudaranya.
Tidak hanya sampai disitu penderitaannya. Ketiga anaknya yang masih sekolah selalu ingin dibelikan barang-barang mahal. Ia kira ibunya memiliki tabungan berjuta-juta. Anak ke 2 ingin motor, anak ke 3 ingin rekreasi dan masuk SMP ternama, anak ke 4 ingin baju-baju baru. Jika keinginan mereka tidak penuhi, barang-barang dirumah mereka lembar ke ibunya. Bahkan mereka tidak segan-segan memukul ibunya yaitu Siti. Siti sudah tidak sanggup menahan air matanya. Air matanya terbendung dan mengalir deras. Tetapi ia masih tidak sadar bahwa semua itu adalah karma dari perbuatannya sendiri.
Oleh sebab itu jangan pernah meninggalkan sholat, berbaktilah kepada orang tua, carilah rejeki yang halal. Semoga cerita ini dapat menjadi pelajaran bagi kita bahwa perbuatan baik ataupun buruk pasti kembali kepada diri kita sendiri.
Salam cantik. ^_^
By Klenting Kuning
No comments:
Post a Comment