Like facebook kami

Wednesday, 29 July 2015

Nilai barang lebih penting daripada harga murah

Pada umumnya wirausahawan lebih fokus dalam persiangan harga yang dapat menghasilkan banyak keuntungan. Pada akhirnya hal tersebut bukan menghasilkan banyak keuntungan melainkan kerugian. Mengapa begitu? bukankah harga hal yang penting dalam sebuah usaha? bukankah jika salah menentukan harga mempengaruhi omset penjualan?
Ya semua itu memang benar, harga juga menentukan omset penjualan namun jika kita lebih mengutamakan nilai dari barang tersebut maka omset penjualan dan keuntungan akan lebih banyak kita dapatkan. 

Contoh 1 :

A menjual pulsa dan hanya melayani pembelian pulsa mulai dari jam 7 pagi hingga 9malam. Untuk pulsa 5000, A menjualnya dengan harga 6000. Proses masuknya pulsa juga terbilang agak lama. Lalu pada pukul 11 malam Abib ingin menghubungi keluarganya karena ada sesuatu hal yang penting, namun pulsa Abib habis dan membutuhkan pulsa saat itu juga. Ia ingin membeli di A namun couter pulsa A sudah tutup dan tidak melayani pembelian diatas jam 9 malam. Abib pun mencari counter pulsa yang lain.

Berbeda dengan si B. B menjual pulsa 5000 dengan harga 7000 namun counter pulsanya buka 24 jam. Ia memperkerjakan pegawainya dengan 2 sift sehingga dapat melayani pembelian pulsa 24 jam. Meskipun harga pulsa B mahal, namun proses masuknya pulsa tergolong lebih cepat dibanding A. Apalagi B dapat melayani pembelian pulsa 24 jam yang sangat membantu orang-orang yang membutuhkan pulsa di waktu yang mendadak.

Seseorang akan lebih cenderung membeli pada usaha yang memberikan pelayanan lebih baik meskipun mematok harga mahal.

Contoh 2 :

Toko A menjual berbagai macam benda unik yang tidak dijual di toko-toko lainnya. Toko A menjualnya dengan harga yang cukup terjangkau. Barang-barang yang dijual A sangat menarik dan menjadi satu-satunya toko unik yanga ada di daerah tersebut. Toko A memang menarik minat orang-orang sekitar, namun kebanyakan dari orang tersebut hanya ingin tahu apa kegunaan barang yang A jual. Atau beberapa membelinaya untuk dijadikan koleksi.

Toko B menjual barang kebutuhan masyarakat yang sudah umum diketahui oleh masyarakat. Toko B juga menjualnya dengan harga tinggi. Namun toko B lebih banyak didatangi pembeli dibanding toko A. Anda tau kenapa? karena masyarakt cenderung membeli barang-barang yang memiliki nilai atau yang dibutuhkan.

Unik dan lain daripada yang lain tidak menentukan suksesnya sebuah usaha. Namun menjual sesuatu yang bernilai bukan hanya membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya namun masyarakat akan dengan senang hati membayarnya meskipun dengan harga lebih tinggi. 



Contoh 3 :

Restoran makanan A menyajikan berbagai makanan sehat dengan harga terjangkau. Makanan yang disajikan enak dan bergizi namun pelayanannya kurang memuaskan. Pembeli harus menunggu agak lama, pelayan kurang ramah dan terkadang malah terlihat judes. Hal ini membuat makanan yang sebenarnya di sukai orang-orang menjadi kurang diminati,

Restoran makanan B juga menyajikan makanan sehat namun dengan harga lebih mahal dibanding restoran A. Namun orang-orang lebih berminat datang ke restoran B karena pelayannya ramah,cepat tanggap, tidak membuat pembeli menunggu terlalu lama.


Makanan yang enak saja tidak cukup untuk mendatangkan pembeli dan memperahankan pelanggan, namun pelayanan yang baik juga akan mempengaruhi omset penjualan.


By Klenting Kuning (Ayu Rahayu)




No comments:

Post a Comment